Wednesday, April 22, 2009

haram mana, sex atau babi?

pernahkah anda mendengar istilah haram? bagi WNI kayaknya hal itu sudah menjadi hal yg sangat umum. apalagi akhir akhir ini fatwa haram bertebaran dengan sangat mudah. haram merokok, haram golput, haram ini haram itu. sampai sampai saya sudah tidak ingat berapa banyak yg diharamkan di negara ini. padahal setahu saya, dalam ajaran aslinya islam sendiri tidak terlalu banyak yang diharamkan.

diantara semua yg haram dan halal. ada satu yg paling beken, yaitu babi! dagingn, lemak, jeroan, kulit, pokoknya apapun yg berbau babi pasti haram. setidaknya begitulah stigma yg menempel di mindset orang indonesia. sering sekali terjadi kehebohan di masyarakat bila ada sesuatu yg mengandung babi. mie instant, susu, sampai pembungkus obat pernah manjadi korban keganasan si babi ini.

hampir semua teman saya yang memiliki tulisan islam di ktp-nya tampaknya sangat antipati terhadap sang babi dan apapun yang berkaitan dengannya. sementara hampir semuanya juga melakukan free sex dengan pasangannya... hmmm..... aneh ngga sih?

kita bikin pengandaian logis sederhana,

apabila kamu berada di suatu tempat, kelaparan dan tidak ada makanan apapun yg ada di sekitarmu kecuali daging babi dan kamu terancam mati, apakah kamu boleh memakan daging babi itu? seandainya muhammad masih hidup pun saya yakin beliau akan menjawab, silakan dimakan, kamu lebih berguna hidup daripada mati kan?

apabila kamu ada di suatu tempat dan tidak ada istri/belum menikah sementara kamu horny berat dan di dekatmu ada perempuan super cantik dan seksi yang siap untuk melayani nafsu seksmu, apakah kamu boleh meng-eksekusinya? tidak perlu muhammad yang menjawab, saya sendiri sudah lebih dari cukup kompeten untuk menjawab bahwa jawabannya adalah tidak.

dari logika sederhana itu saja, sebenarnya sudah sangat jelas, lebih baik makan babi daripada free sex bukan?

sebenarnya pertanyaan awal saya, kenapa ya orang yang suka free sex masih mengharamkan babi?
hit counters

hit counter